EXSTREME

EXSTREME

Jumat, 29 November 2013

TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN








1. AUTHORITARIAN
Seorang pemimpin adalah seorang pengendali (controller). Kata-kata yang diucapkannya adalah hukum atau peraturan dan tidak dapat diubah. Menyandarkan diri pada peraturan, memonopoli tindak komunikasi dan seringkali meniadakan umpan balik dari anggota lainnya. Kelompok yang menggunakan gaya kepemimpinan ini memiliki kemungkinan ter-organisir denagn baik dan produktif, namun hubungan antar pribadi di antara para anggota kelompok cenderung renggang dan antagonistic.

2. BUREAUCRATIC atau SUPERVISORY
Pimpinan bertindak sebagai pengawas atau supervisor dan mengkoordinasikan aktivitas kelompok. Pedoman dari gaya kepemimpinan ini adalah organisasi, bukan dari seorang pemimpin seperti pada gaya authoritarian. Pemimpin birokratik memandang hubunngan social sebagai hal yang tidak dikehendaki, ia lebih suka menjauhkan dan tidak memperhatikan persoalan-persoalan antarpribadi yang dihadapi para anggotanya. Pemimpin birokratik cenderung berkomunikasi melalui saluran tertulis secara resmi. Kelompok yang memakai gaya kepemimpinan ini akan lebih produktif, sebab segala sesuatunya terorganisir dengan baik, namun ada kecenderungan dari anggota kelompok untuk bersikap apatis.

3. DIPLOMATIC
Seorang manipulator yang melaksanakan kepemimpinannya agar menjadi pusat perharian para anggota kelompoknya. Sedikit menggunakan control atau setidaknya lebih halus dalam memakai control tersebut dan lebih luwes dibanding pemimpin authoritian. Ia tidak terpaku terhadap suatu aturan khusus sehingga lebih bebas untuk menggunakan strategi-strategi tertentu untuk memanipulasi orang lain. Dengan demikian, pemimpin diplomatic terbuka dengan adanya saran dan umpan balik yang demokratis dari anggota kelompoknya.

4. DEMOCRATIC
Pemimpin yang tidak banyak menggunakan control, bila dibandingan dengan tiga gaya kepemimpinan sebelumya. Pemimpin demokratik mengharapkan anggotanya untuk berbagi tanggung jawab dan mampu mengembagkan potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Memiliki kepedulian terhadap hubungan antarpribadi maupun hubungan tugas di antara para anggota kelompok. Meskipun tampak kurang terorganisir dengan baik, namun gaya ini dapat berjalan dalam suasana yang rileks dan memiliki kecenderungan untuk menghasilakn produktivitas dan kerativitas, karena gaya kepemimpinan ini mampu mengmaksimalkan kemampuan yang dimiliki para anggotanya.


5. LAISSEZ-FAIRE atau GROUP-CENTERED
Gaya ini tidak berdasar pada aturan-aturan. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini menginginkan seluruh anggota kelompoknya berpartisipasi tanpa memaksakan atau menuntut kewenanagn yang dimilikinya. Tindak komunikasi dari pemimpin ini cenderung berlaku sebagai seorang penghubung yang menghubungkan kontribusi atau sumbang pemikiran dari anggota kelompoknya. Jika tidak ada yang mengendalikannya, kelompok dengan gaya ini akan menjadi tidak teroganisir, tidak produktif, dan anggotanya akan apatis, sebab mereka merasa bahwa kelompoknya tidak memiliki maksud dan tujuan yang hendak dicapai.
Meskipun demikian, dalam situasi tertentu, khususnya dalam kelompok terapi, gaya kepemimpinan ini adalah yang paling layak dan efektif dari gaya-gaya kepemimpinan terdahulu.

6. GAYA PELOPOR
Pemimpin sejenis ini biasanya selalu di depan (pelopor) untuk memberikan contoh atau suri tauladan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Ia benar-benar tokoh yang patut diteladani karena sebelum menyuruh atau memerintah orang lain, ia lebih dulu berbuat. Dengan kata lain, sang pemimpin lebih banyak sebagai pelopor di segala bidang demi kepentingan masyarakat luas, bukan melaksanakan kebijaksanaan untuk kepentingan pribadi, keluarga maupun kelompoknya.

7. GAYA MANIPULASI
Pemimpin sejenis ini selalu melakukan tipuan dan rayuan. Artinya ia menipu dan merayu masyarakat yang dipimpinya agar melakukan yang dikehendakinya. Sang pemimpin selalu memutar balikan fakta atau memanipulasi keadaan sebenarnya. Pemimpin yang bergaya manipulasi biasanya berhasil karena masyarakat yang dipimpinnya terdiri dari orang-orang yang kurang pendidikannya. Gaya kepemimpinan manipulasi banyak ditemukan terutama di negara-negara berkembang.

8. GAYA TRANSAKSI
Pemimpin sejenis ini selalu melakukan transaksi dengan para anggota masyarakat yang dipimpinnya. Ia melakukan transaksi kepada orang yang taat dan patuh serta bersedia melaksanakan dan membantu segala kehendaknya.

9. GAYA BIAR TELAMBAT ASAL SELAMAT
Pemimpin sejenis ini melakukan segala sesuatunya sangat berhati-hati. Ia berprinsip alon-alon asal kelakon (biar lambat asal selamat). Dengan kata lain ia berpendapat biar pelan tapi pasti untuk melompat jauh ke depan. Jika bertindak sang pemimpin tidak mau terburu-buru, tapi selalu memperhitungkan secara mendalam. Di sisi lain, pemimpin sejenis ini tidak mau menonjol dan bicaranya kalem (lemah lembut)

10. GAYA ALANG-ALANG
Pemimpin sejenis ini disebut gaya alang-alang karena tak ubahnya seperti daun alang-alang sangat mudah bergoyang jika dihembus angin. Gaya alang-alang juga dapat disebut gaya layangan putus. Artinya pemimpin pada jenis ini selalu mengikuti kearah mana anginaberhembus. Keputusan pemimpin selalu berubah-ubah, pendiriannya tidak pernah kokoh. 

11. VISIONARY
kepemimpinan yang memiliki Visi sehingga mampu membawa staf ketujuan bersama dan didukung dengan adanya emotional quality management akan menunjang kesuksesan hubungan antar pribadi, khususnya hubungan antara atasan dan bawahan sebagai salah satu bentuk keberhasilan seorang pemimpin. Untuk itu para pemimpin yang ada di organisasi juga perlu memupuk ketrampilan kepemimpinan EQ untuk memberdayakan karyawan. 

12. COACHING
kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran. Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.

13. AFFILIATE
·        kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi   Ini tipe yang berusaha membangun ikatan (bond) yang kuat antara dirinya dengan karyawan
·    Berupaya menciptkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan dan akan     bagus untuk membangun loyalty.Menciptakan suasana trust one another.
·   Bisa digunakan untuk motivate people during stressful moment. Misalkan ketika sebelumnya dipimpin oleh seorang pemimpin yang ditaktor atau coercive , maka diperlukan gaya kepemimpinan yang dekat dengan karyawan untuk membangun hubungan emosional.Disini umumnya dilakukan oleh Leader yang memiliki Emotional Intelligent dalam hal Communication dan Building Relationship yang tinggi Climate yang terbentuk : Positive

14. PACESETTING
·    kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi.Ini bisa dibilang tipe Idealis/Perfectionis,Dia menganggap orang lain mampu seperti dirinya.Biasanya dia set high standar for performance (standar tinggi)
·    Bisa cocok ketika mengharapkan quick result dan karyawan harus highly motivated dan sangat kompeten
·    Kalau karyawan bilang tidak mampu maka jawaban dia “Berarti aku menempatkan orang yang salah”Climate yang terbentuk : Negative

15. COMMANDING
kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan.

16. KEPEMIMPINAN PRIBADI
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan bawahan. Sehingga hasil kerja langsung diketahui oleh pimpinan tingkat atas yang juga menginginkan mengetahui segala hal sampai detail. Dalam hal ini mudah timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggung jawab.

17. KEPEMIMPINAN NON-PRIBADI
Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada. Dengan demikian masing-masing bagian lebih merasa bertanggung jawab. Kelemahannya ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan berjalan lambat, karena segala sesuatu harus diputuskan melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.

18. KEPEMIMPIANAN KEBAPAK-AN
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-anaknya: mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada dasarnya kepemimpinan semacam ini baik, tetapi kelemahannya tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk tumbuh menjadi dewasa dan lebih bertanggung jawab.

19. KEPEMIMPINAN KHARISMATIK
Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat. Seolah-olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luar biasa, sehingga dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin semacam ini misalnya: Gandhi, J.F.Kennedy dan Khomeini. Kepemimpinan tipe ini adalah baik selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-hukum yang berlaku.

20. DIRECTING
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.

21. SUPPORTING
Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.

22. DELEGATING
Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalam pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

23. KEPEMIMPINAN MENYERANG / MENGGUNAKAN
Bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan segala sesuatu dari luar dirinya sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan tugasnya.

24. KEPEMIMPINAN MENIMBUN
Bentuk kepemimpinan yang pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar, tetapi selalu berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya sendiri walaupun seringkali pendapatnya diambil dari luar dirinya sesuai dengan kepentingannya. (Erich Fromm)

25. KEPEMIMPINAN POSITIF
Bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan jalan memberi kepuasan hati mereka. Pimpinan tidak hanya memerintah, tapi juga memberi penjelasan, menyediakan kebutuhan anggota, dan memberi kebebasan untuk melaksanakan. (Keit Davis)

26. KEPEMIMPINAN NEGATIF
Bentuk kepemimpinan yang pimpinannya menggunakan kekuasaan untuk mengancam atau menakut-nakuti agar anggota mengerjakan tugas mereka. (Keit Davis).

27. KEPEMIMPIANAN PERWAKILAN
Bentuk kepemimpinan yang diangkat menjadi wakil dari kelompok tertentu sehingga ada pimpinan pusat yang merupakan gabungan pimpinan kelompok. (W.C Whyte)

28. PARTICIPATIVE LEADERSHIP
Pemimpin tidak hanya meminta dan menggunakan saran-saran anggota, tapi juga membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan yang ada dalam kelompok.

29. ACHIVEMENT ORIENTED LEDERSHIP
Pemimpin menanamkan kesadaran akan tantangan tujuan kelompok untuk anggota-anggota kelompok dan menunjukkan sikap pada anggota bahwa dapat mencapai tujuan tersebut.

30. MERAK KACANGCANG (SUNDA)
Tipe pemimpin yang digambarkan sebagai burung merak. Suka pamer akan apa yang dimilkinya, baik harta kekayaan, ilmu pengetahuan, kecakapan, ketampanan, pangkat dan sebagainya. Contoh dalam dunia Pewayangan adalah Subali atau prabu Rahwana. Mereka suka pamer. Takabur, seolah olah dialah yang paling pinter dan gagah. Pinter aing henteu batur. Mereka punya watak demikian karena reueus punya aji Pancasona, ilmu kekebalan diri moal paeh-paeh.

31. KIDANG KANCANA (SUNDA)
Tipe pemimpin yang vested interest terhadap posisi maupun kedudukan yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri. Dia pindah-pindah tempat kerja yang kiranya lebih enak menurut pandangan dia, walaupun dengan cara-cara yang tak wajar ataupun licik. Contoh dalam Pewayangan adalah Kombayana, yang mengembara keluar dari negeri Keling untuk mencari-cari posisi dan kedudukan yang lebih sohor. Menunggangi dewi Lotama, seorang widadari yang menyamar sebagai kuda, yang dapat menyeberangi samudra. Dari perilaku Kombayana menunggangi kuda tersebut, maka lahirlah Aswatama, putra satu-satunya Kombayana.

32. GENTONG NGUMES (SUNDA)
Tipe pemimpin yang pamrih. Dia mempunyai ilmu yang tinggi tapi tidak mau mengajarkan dan mengamalkan apabila tak ada imbalan jasa. Contoh dalam pewayangan adalah Togog, atau Karna dipati Awangga. Dia tak mau meladengi permintaan seseorang bila tak ada imbalannya, yang cocok menurut selera dia.

33. PURWA SAJATI (SUNDA)
Tipe pemimpin yang punya sifat amanah dan fatonah. Tidak pamrih. Melaksanakan tugas secara ikhlas, sepi hing pamrih rame hing gawe. Contoh dalam pewayangan adalah prabu Dharma Kusumah, yang berarti ngalakoni atau menjalankan tugas kenegaraan.

34. KEPEMIMPINAN AGITATOR
Tipe kepemimpinan ini diwarnai dengan kegiatan pemimpin dalam bentuk tekanan, adu domba, memperuncing perselisihan, menimbulkan dan memperbesar perpecahan/pertentangan dan lain-lain dengan maksud untuk memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri. Agitasi yang dilakukan terhadap orang luar atau organisasi lain, adalah untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasinya dan bahkan untuk kepentingan pemimpin sendiri.

35. KEPEMIMPINAN SIMBOL
Tipe kepemimpinan ini menempatkan seorang pemimpin sekedar sebagai lambang atau simbol, tanpa menjalankan kegiatan kepemimpinan yang sebenarnya.

36. KEPEMIMPINAN PARTISIPASI
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku Initiating Structure-nya relatif berkadar rendah dan perilaku Concideration-nya juga relatif berkadar tinggi.Indikatornya, antara lain:
(a) Pengarahan dan pengawasan pimpinan berkurang, sebaliknya ia lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan pendapat dan saran bawahan;
(b) Pemimpin lebih banyak memberikan kesempatan kepada bawahan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;
(c) Pemimpin memberikan dorongan kepada bawahan dan memberikan bimbingan kepada bawahan dalam pemecahan permasalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri oleh bawahan;
(d) Pemimpin menganggap bawahan sebagai mitra kerja, sehingga hubungan kerja bersifat kolegial.

37. KEPEMIMPINAN KONSULTASI
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku Initiating Structure-nya relatif berkadar tinggi dan perilaku Concideration-nya juga relatif berkadar tinggi.Indikatornya, antara lain:
(a) Pemimpin banyak memberikan pengarahan, tetapi juga banyak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berpartisipasi;
(b) Pemimpin banyak memberikan penjelasan tentang keputusan yang diambil, tetapi juga banyak mendengarkan pendapat dan saran bawahannya;
(c) Pemimpin memberi kesempatan kepada bawahan dalam setiap proses pengambilan keputusan, akan tetapi ia masih memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaanm tugas yang dilakukan bawahannya;
d) Pemimpin banyak mendengarkan pendapat bawahan dan mendorong bawahan untuk melaksanakan tugas sesuai degan aturan-aturan organisasi yang berlaku; dan
(e) Pemimpin dan bawahan bertukar pendapat dalam proses pemecahan masalah dan pengambolan keputusan. Dengan demikian proses komunikasinya dua arah.

38. KEPEMIMPINAN MILITERISME
Seorang pemimpin dengan tipe militeristis tidak berarti selalu seorang pemimpin dari organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri dalam kepemimpinannya sebagai berikut :
· Dalam menggerakan bawahannya lebih sering mepergunakan sistem perintah;
· Dalam menggerakan bawahan senang bergantung pada pangkat dan jabatannya;
· Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
· Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
· Sukar menerima kritik dari bawahannya;
· Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka dapat dilihat bahwa seorang pemimpin yang militeristis bukanlah pemimpin yang ideal dalam suatu masyarakat sipil karena akan membungkam aspirasi warga. Sesuai dengan namanya, tipe ini selayaknya ditarapkan di kalangan militer yang secara organisatoris memang memiliki struktur yang hirarkhis.

Kamis, 31 Oktober 2013

Catatan Paduka Presiden

Fenomena Kepresidenan Dari Jaman Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati Dan Sby Dalam Kaitannya Dengan Karakter Pribadi, Gaya Kepemimpinan Dan Pola Komunikasi Masing-masing Presiden.
Bung Karno, Misalnya, Sejak Kecil Dekat Dengan Mitos Pejuang Dan Memiliki Latar Belakang Masa Muda Yang Tenggelam Dalam Kesusahan Dan Kesepian. Latar Ini Memperkuat Dan Merupakan Dorongan Luar Biasa Yang Membentuk Soekarno Sebagai Seorang Pemimpin Besar Bagi Bangsanya.
Karakter Diktatorian Soeharto Bisa Dijejak Kembali Pada Pengalamannya Di Masa Jepang Dan Sebelumnya. Kepribadian Yabg Tercipta Dari Pengalaman Itu Berikut Pengalaman Masa Kanak-kanak Yang Kurang Menyenangkan Terbaca Kembali Polanya Pada Sejumlah Kebijakan Yang Ia Ambil Kemudian.
Lepasnya Timtim Dari Nkri Tidak Lepas Dari Karakter Presiden Habibie Yang Cerdas Namun Cenderung Terlalu Cepat Ambil Kesempatan Dan Impulsif Begitu Mendapat Tekanan Dari Pemerintah Australia. Keputusannya Tentang Pemberian Opsi Referendum Bagi Timor Mengagetkan Banyak Pihak Termasuk Menlunya Sendiri, Ali Alatas.
Kepribadian Presiden Baik Di Masa Gus Dur, Megawati  Maupun Yudhoyono Banyak Berkontribusi Pada Keputusan Kebijakan Yang Mereka Ambil. Kerap Kali Tampak Stagnasi Di Sana-sini, Atau Proses Politik Yang Tidak Berjalan Semestinya Terkait Karakter Mereka Masing-masing.

Bung Karno,..
Presiden Pertama Sekaligus Penandatangan Proklamasi 
Karirnya Berangsur Tamat/ Seiring Terbunuhnya Tujuh Pahlawan Revolusi
Pak Harto,..
Perwira Tinggi Angkatan Darat 
Yang Melalui Kudeta Merangkak 
Ditakdirkan Menjadi Presiden Kedua Ri 
Tahun 1998 Sang Resi Dipaksa Lengser Keprabon Oleh Dahsyatnya Krisis Ekonomi 
Dan Angin Reformasi

Habibie
Satu-satunya Pemegang Tampuk Suksesi Di Masa Transisi 
Namun Pertanggungjawabannya Ditolak  
Menyusul Lepasnya Timor Timur Dari Nkri
Di Persimpangan Jaman 
Muncul Gus Dur 
Putra Sulung Pendiri Nu 
Yang Terpilih Sebagai Presiden Karena Poros Tengah Bersatu 
Megawati,.. 
Putri Tertua Sang Proklamator,..
Tampil Menggantikan Abdurahman Wahid Yang Dipecat 
Karena Secara Konstitusional Dianggap Teledor

Mega Perempuan Presiden Pertama 
SBY Presiden Pertama 
Yang Dipilih Langsung Rakyat Kita
Namun Sudah Delapan Tahun Memerintah 
Masih Sibuk Menjaga Citra
Begitulah Hikayat Kepresidenan Kita
Sri Paduka Yang Mulia

Bung Karno,..
Sang Penyambung Lidah Rakyat 
Dicintai Rakyat Sebagai Pemimpin Yang Bermartabat
Pak Harto,.. 
Rajin Bekerja Mengejar Swasembada Bagi Negara, Maupun Keluarga
Habibie,... 
Mendadak Menjadi Kepala Negara 
Yang Melepas Timtim,Cuma Karena Rayuan Australia
Gus Dur,...
Bukanlah Tipe Pengalah 
Mega,.. 
Jarang Bicara 
Dan SBY,... 
Tenggelam Dalam Wacana.

Sejarah Mengingatkan 
Keenam Presiden Kita 
Adalah Penderita “Delusion Of Grandeur” 
Merasa Seolah Emas, Padahal Loyang Belaka
Presiden,..
Juga Manusia Persis Seperti Batere Yang Ada Plus-minusnya
“Power Tends To Corrupt” 
”Absolut Power Corrupt Absolutely”
Itulah Jawaban Sebenar-benarnya
Maka Paduka,...
Hendaklah Bijaksana ,...
Jangan Jadi Satrio Peningit 
Yang Memimpin Karena Merasa Punya Wangsit 
Jangan Jadi Begawan,... 
Yang Tinggal Di Istana Atas Awan
Jadilah Komandan Untuk Republik 
Yang Menanggung Amanat 
Mengurus Persoalan 230 Juta Warga Yang Maha Pelik 

  

Perjalanan Hidup Steve Jobs


Steven Paul "Steve" Jobs (lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 – meninggal di Palo Alto, California, Amerika Serikat, 5 Oktober 2011 pada umur 56 tahun) adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia adalah pendiri pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Jobs juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation Studios; ia menjadi anggota dewan direktur The Walt Disney Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih Pixar oleh Disney. Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995.
Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendampinSteve Wozniak, Mike Markkula, dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari antarmuka pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC Xerox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh. Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984, Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011.
g Apple
Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar Animation Studios Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006. Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple.
Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas. Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan "contoh bagi semua kepala eksekutif". Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.

 

Kehidupan awal


Siapa yang tak kenal Apple? Namun sudahkah kita belajar dari perjalanan hidup pendirinya, Steve Jobs? Kisah ini sangat inspiratif. Semoga bermanfaat memacu motivasi dalam meraih impian kita masing-masing.

Pidato Steve Job di Wisuda Stanford Univ :

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga…     

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik

Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi. Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran karena ingin bayi perempuan. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang: “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab: “Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.
Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya-yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.
Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh: Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus,setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains.
Sangat menakjubkan. Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu. Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang.
Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.

Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami-Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat. Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya.
Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang. Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley.
Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya. Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa.
Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama- semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian

Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takhut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian.
Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda. Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas.
Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal.
Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya, yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.
Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna: Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.
Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog”, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata: “Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu.

Stay Hungry. Stay Foolish.